Kamu sudah
berencana, tetapi masih ragu melanjutkan hubungan ke jenjang yang lebih serius?
Memang, menikah bukanlah hal yang mudah. Pernikahan adalah sama dengan menjalin
sebuah kerja sama dengan pasangan untuk tumbuh dan berkembang bersama seumur
hidupmu. Ada banyak hal yang harus serius dipikirkan: masa depan, tempat
tinggal, anak, dan lain-lain. Kalau memang belum yakin pada kesiapanmu, cek
saja 10 tanda orang yang sudah siap menikah di bawah ini. Apa kamu memenuhi
sebagian besarnya.
Kamu Memiliki
Rencana Jangka Panjang, Dan Berusaha Memenuhinya
(images from : www.google.com)
Ya, rencana!
Entah nantinya akan sukses atau tidak, kamu harus punya rencana. Rencana
menunjukkan dirimu tidak takut bermimpi kalau kamu punya bayangan tentang
bagaimana masa depanmu nanti. Masa depan yang kamu rajut bersama dengan
pasangan hidupmu.
Kamu Adalah
Pendengar Yang Baik, Dan Tak Takut Pada Komitmen
(images from : www.google.com)
Apakah kamu sudah
mampu mendengar masukan dengan baik? Kalau belum, sebaiknya tundalah
pernikahan. Kemampuan untuk mendengar dan menerima masukan akan menunjukkan
kalau kamu sadar bahwa kamu adalah orang yang juga memiliki kekurangan, orang
yang tidak selalu benar, orang yang masih belajar. Kalau kamu memang merasa
kamu benar, apakah kamu juga punya kemampuan untuk menghargai pasanganmu?
Ingat, kompromi adalah bukti nyata bahwa kamu memiliki kepedulian terhadap
pasanganmu.
Kamu Sudah Pernah
Merasakan Jatuh Cinta Dan Dikecewakan
(images from : www.google.com)
Memang,
pengalaman mencintai dan kemudian sakit hati tidak serta merta menjamin
kelanggengan. Tapi, paling tidak hal tersebut bisa dijadikan pelajaran, dan
akan mengurangi resikomu mengulang drama yang sama.
Bukan berarti
kamu harus punya mantan pacar banyak. Ini hal tentang sejauh mana pelajaran
tentang cinta dan hubungan pernikahan yang telah mampu kamu pahami sekarang
ini. Sering menjadi tempat curhat teman-temanmu saja bisa jadi tanda bahwa kita
paham bagaimana dinamika dalam sebuah hubungan.
Kamu Merasa Bahwa
Dia Adalah Yang Paling Pas Buatmu
(images from : www.google.com)
Kamu tidak lagi
membayangkan ada yang bisa lebih pas dari dia. Kamu menyadari sepenuhnya bahwa
mungkin akan ada yang lebih baik dari dia, mungkin akan ada yang lebih mapan
dari dia, lebih cantik, lebih menggoda. Tapi untuk urusan hidup selama-lamanya
bersama, kamu tidak lagi bisa membayangkan ada yang lebih memahamimu dari pada
dia.
Pernikahan Bagimu
Bukan Kekangan, Melainkan Tantangan Dan Pengalaman Baru Yang Sangat
Menyenangkan
(images from : www.google.com)
Ketika melihat
janji pernikahan, kamu tidak akan lagi berkomentar bahwa kamu tidak bisa
melakukan ini dan itu; tidak bisa main kemanapun kamu mau; atau melakukan hal
hal ini itu lagi secara bebas. Kamu menerima pernikahan sebagai anugerah,
sebuah tantangan yang menarik yang ingin kamu lakukan dengan pasanganmu.
Kamu sepenuhnya
sadar bahwa akan banyak sekali rintangan tetapi kalian melihat itu sebagai alat
pembuktian kuatnya hubungan yang kalian jalin. Kalian tidak takut dengan
komitmen untuk saling setia bersama dalam suka maupun duka.
Kamu Mulai Mampu
Menata Uang Dan Menabung Dengan Bijak
(images from : www.google.com)
Ini adalah
kemampuan lainnya yang sangat dibutuhkan untuk menjamin keluarga yang kamu bina
nanti menjadi keluarga yang sejahtera dan sehat (paling tidak)secara finansial.
Bukan masalah besar kecilnya pemasukanmu. Tetapi lebih kepada bagaimana kamu
mengatur keuanganmu, bagaimana kamu membagi dana yang terbatas untuk menutupi
berbagai kebutuhan.
Apakah kamu
sudah bisa menentukan mana yang harus menjadi prioritas dan mana yang tidak?
Apakah kamu
yakin bisa bertanggung jawab mengatur pengeluaran keluarga dengan bijak?
Kamu Bisa Menerima Semua
Kekurangan Pasanganmu
(images from : www.google.com)
Tidak ada
manusia yang sempurna. Begitu juga dia. Begitu juga dengan kamu. Kalian
diciptakan tidak sempurna untuk menyadari bahwa kalian saling membutuhkan,
kalian bersama untuk saling melengkapi. Kalau kamu ingin kekuranganmu diterima
maka sebaiknya kamu juga menerima kekurangan yang ada pada dirinya.
Tanda lainnya
adalah kamu tidak lagi perlu malu-malu menutupi kekuranganmu. Pasanganmu sudah
bisa menerima dirimu dengan sepenuhnya begitu juga dirimu. Kalian merasa nyaman
berdua bersama karena kalian sudah tidak lagi merasa perlu membohongi dirimu
sendiri.
Kamu Rela Sepenuh
Hati Meletakkan Kebahagiaan Pasanganmu Diatas Kebahagiaanmu
(images from : www.google.com)
Ketika kamu
berpikir bahwa kebahagiaannya adalah kebahagiaanmu juga, berarti kamu
kemungkinan sudah siap untuk menjalin sebuah pernikahan. Kamu tidak lagi
berfokus pada diri sendiri, melainkan lebih kepada bagaimana bahagia bisa
datang pada kalian berdua.
Kamu Merasa Bisa
Menjadi Dan Selalu Mengusahakan Yang Terbaik Dari Dirimu
(images from : www.google.com)
Kalau kamu masih
lebih sering merasa malas, sendu, galau, terpuruk saat bersamanya kemungkinan
kalian belum pantas untuk menikah. Kehadiran pasangan adalah untuk satu sama
lain, bukannya malah menjadi beban. Oleh karena itu, kebersamaan kalian
seharusnya menjadi motivasi untuk menjadi diri kalian yang terbaik.
Dari dalam diri
kamu muncul motivasi untuk selalu menjadi yang terbaik dan kalian akan
memperjuangkan agar selalu menjadi yang terbaik sebagai persembahan cinta
kalian terhadap pasangan kamu.
Dan Yang Terakhir,
Pastikan Bahwa Kondisi Emosional, Spiritual Dan Finansialmu Sudah Cukup Stabil
(images from : www.google.com)
Kestabilan
adalah masalah pengelolaan. Apa kamu mampu membuat kondisi emosional, spiritual
serta finansialmu seimbang, tak peduli seberapa besar rintangan di masa depan?
Kalau jawabannya
iya, maka kamu boleh memutuskan untuk menikah. Tetapi kalau kamu belum tahu,
sebaiknya pikir-pikir lagi tentang rencana pernikahanmu.
Tanda bahwa kamu
stabil secara emosional dan spiritual antara lain adalah kemampuan yang baik
dalam mengelola perasaan. Kamu tahu apa yang sebaiknya dilakukan jika kamu
marah, sedih, kecewa, atau panik. Kamu bisa menjaga emosi secara bijak, tanpa
merugikan orang-orang di sekitarmu.
Tanda bahwa kamu
stabil secara finansial adalah keuangan yang terkelola dengan baik. Ada
pemasukan tetap setiap bulan untuk memastikan terjaminnya kehidupan keluargamu
nanti ( yang saat ini berjumlah dua orang namun akan segera bertambah ketika
kamu menikah nanti. Kamu udah siap menyambut hal ini? Lihat juga pengaturan
keuanganmu (lagi), apakah sudah baik? Bagaimana dengan dana cadangan atau
tabungan ? Sudah punya?)
"Jangan
sampai kalian masih meminta uang dari orangtua ketika menjalin sebuah
pernikahan kalian sendiri. Sudah sepantasnya kalian mandiri dan menerima
tantangan hidup yang baru dengan segala resikonya. Nah, kesepuluh hal diatas
hanyalah sebagai pertimbangan singkat supaya kamu yang berencana menikah dalam
waktu dekat atau panjang segera mampu merefleksikan diri tentang kesiapan
dirimu terhadap sebuah pernikahan."
No comments :
Post a Comment