scentivaid.com mycapturer.com

Hot Threads

Perbedaan si rajin dengan si pemalas


Si Rajin Vs Si Malas, Perjalanan Ujian Sampai Liburan Sekolah
Pada hakikatnya manusia terlahir sama, tak ada si pintar dan tidak pula ada si bodoh. Namun seiring berjalannya waktu, situasi dan kondisi, seseorang terklasifikasikan dengan sendirinya menjadi dua pribadi yang saling bertolak belakang, yakni:

Si Rajin Vs Si Malas.
Didalam bangku sekolah, pada umumnya kerap kita menjumpai dua pribadi yang bersinggungan ini, atau bahkan kita malah terlibat didalamnya. Hmmm.. Jadi si rajin kah? atau jangan-jangan si malas? Yang jelas keduanya mempunyai perjalanan yang berbeda, dari mulai ujian sampai dengan liburan yang pastinya menarik untuk kita bahas.
Simak ulasannya berikut ini.

Sebelum Ujian: Mereview Vs SKS
Dengan "Study Hard" yang berlangsung hampir tiap hari secara kasarnya siswa rajin tidak perlu lagi menghabiskan waktu seharian untuk belajar sebelum ujian. Tapi kenyataannya, ketidak percayaan diri membuatnya kembali membuka buku meski hanya sekedar untuk mereview ulang apa yang telah dipelajarinya.
Berbanding terbalik dengan siswa yang malas. Satu hari sebelum ujian adalah hari neraka baginya. SKS (Sistem Kebut Semalam) yang ia terapkan hanya mendatangkan tekanan setiap detik dan menitnya. Bagaimana bisa materi ber bab-bab bisa dituntaskan hanya dalam waktu satu malam? Mungkin bisa saja, tapi percayalah kalau hasilnya tidak akan semaksimal dengan belajar sungguh-sungguh setiap harinya.

Saat Ujian: Dicontek Vs Mencontek
Saat ujian berlangsung baik siswa yang rajin maupun siswa yang malas, keduanya sama-sama mendapatkan tekanan. Namun bedanya, siswa yang rajin tertekan karena terus menerus dimintai jawaban oleh teman sekelasnya yang tentu saja bisa merusak daya konsesntrasi, apalagi jika ujiannya adalah matematika atau fisika.
Sedangkan siswa yang malas amat teramat sangat tertekan lantaran sibuk mencari jawaban akan kegelisahan-kegelisahan saat ujian. Jangankan menjawab soal, membacanya pun sepertinya sangat sukar untuk dilakukannya. Hal tersebut terjadi karena mindset dari awalnya hanyalah mencontek.

Setelah Ujian: Lulus Vs Remedial
Bagi siswa yang rajin, pembagian nilai hasil ujian tidaklah terlalu penting karena ia mampu memprediksikan nilainya sendiri sesaat setelah mengerjakan soal ujiannya. Apabila iya tidak terlalu yakin bahwa nilainya akan bagus, maka sepulang sekolah ia akan belajar lagi. Sehingga saat pembagian nilai ia sudah siap untuk remedial.
Berbeda dengan siswa yang malas. Ia tidak pernah bisa mengira berapa nilai yang akan diperoleh karena jawabannya yang didapat dari hasil mencontek. Remidial pun nampaknya hanya akan sia-sia karena hasilnya akan selalu sama. Hingga gurunya lahh yang menyerah.

Saat Pembagian Rapot: Menangis Bahagia Vs Tertawa Derita
Dengan perjuangan yang lama dilakukannya, belajar yang giat dan sungguh-sungguh, maka tak berlebihan jika setidaknya peringkat 10 besar selalu ada dalam genggaman. Bukan hanya itu, orang tua pun mengambil rapot dengan rasa bangga karena mendengar pujian positif dari sang walikelas.
Tak sedikit siswa malas yang datang mengambil rapot tidak didampingi oleh orang tuanya. Biasanya ia diwakili oleh teman yang tentunya lebih tua darinya. Hal tersebut bertujuan agar orang tuanya tidak mengetahui apa saja sikap buruk yang dilakukannya disekolah. Tentu hal tersebut membuatnya semakin susah untuk berubah menjadi lebih baik.

Saat Liburan: Luang Vs Tersita
Waktu liburan adalah waktu yang tepat untuk semua orang melepaskan rasa penat dihati setelah menjalani aktivitas yang tak kunjung henti. Tentu momen ini sangat dimanfaatkan sekali oleh siswa yang rajin, dengan pergi berlibur atau sekedar merefreshingkan pikirannya.
Namun tidak dengan siswa yang malas, dampak dari nilai rapotnya yang buruk membuat ia harus menuntaskan segala nilai yang kurang. Biasanya ia mendapatkan toleransi terlebih dahulu sebelum ia benar-benar di DO dari sekolah. Sungguh sangat membosankan ketika waktu liburan yang harusnya untuk mendinginkan pikiran, terganggu oleh hal-hal yang berbau dengan mata pelajaran sekolah.

Untuk kalian yang masih sekolah, ingatlah kalau kalian ini bukan lah lagi anak kecil yang harus terus dibimbing oleh kedua orang tua atau guru di sekolah. Introspeksi diri terhadap segala kekurangan dalam diri kalian. Pertahankan apa yang sudah menjadi kebaikan dan perbaiki segala keburukan yang ada pada diri kalian.
Ketika momen itu datang, tibalah waktunya untuk memilih. Untuk tinggal ditempat atau maju menuju titik yang baru.



massprii.blogspot.com

Masukkan email untuk berlangganan





Baca berita terbaru dengan email anda

Delivered by FeedBurner

No comments :

Post a Comment

SEO FRIENDLY, MOBILE FRIENDLY, HIGH SPEED, NO JUNK, NO SPAM, BERMANFAAT, BERGUNA, MANDIRI.

Featured Content