Peneliti dan pengamat Tata Ruang Institut Pertanian Bogor (IPB), Ernan Rustia mengatakan, masyarakat Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mengalami krisis identitas dengan masuknya wisatawan asing, terutama Timur Tengah.
Masyarakat di kawasan Puncak menyadari situasi yang mereka hadapi, krisis identitas, bekerja sebagai penjaga vila yang identik dengan prostitusi dan persoalan sosial, belum lagi budaya Arab yang mulai masuk," kata Ernan saat ditemui dalam acara Halalbihalal Konsorsium Aksi Bersama Penyelamatan Kawasan Puncak, di Kampus IPB Baranangsiang, Kota Bogor, Jawa Barat, akhir pekan lalu.
Salah satu budaya Arab yang kini mulai marak di Puncak adalah fenomena kawin kontrak. Negara Timur Tengah khususnya Arab Saudi mengenal Indonesia karena fenomena kawin kontrak. Pasalnya, setiap kali melakukan perjalanan keliling Indonesia, wisatawan Arab selalu mendatangi kawasan pariwisata puncak Bogor, Jawa Barat hanya untuk melakukan kawin kontrak dengan penduduk setempat.
Orang Arab mulai tahu puncak itu dari kawin kontrak, itu betul bukan rumor. Saya punya teman dari Arab memang bilang seperti itu. Indonesia dapat promosi tapi ya promosi yang buruk," ungkap peneliti senior Core Indonesia, Muhammad Faisal di Jakarta, Wanita itu bernama Sarah. Usianya baru 21 tahun. Walau masih belia, wanita bertubuh sintal ini mengaku sudah lima kali kawin kontrak.
Sarah menceritakan lika-liku soal kawin kontrak di kawasan Puncak Jawa Barat. Pernikahan yang seharusnya sakral tak ubahnya seperti prostitusi. Bedanya ada penghulu dan akad nikah, selebihnya tak jauh dari urusan ranjang.
Ada istilah-istilah tertentu yang biasa kita gunakan. Biasanya yang dipakai kata jawas, istilah untuk kawin kontrak. Jadi kalau ditanya mau jawas, ya berarti ditawarin kawin kontrak," kata Sarah kepada merdeka.com pekan lalu di Puncak.
Kita biasanya di awal tidak berhubungan sama pelanggan langsung. Ada biyong atau makelar atau mak comblang kawin kontrak yang menghubungkan kita ke pelanggan. Selebihnya ya dari mulut ke mulut aja. Tinggal telepon,' beber wanita cantik ini.
Untuk biaya kawin kontrak, biasanya Sarah mendapat Rp. 500 ribu per hari. Biaya ini sudah diluar ongkos untuk mak comblang. Sebulan Sarah bisa mendapat 15 juta Rupiah. Belum ditambah dengan hadiah atau tips dari suami kontraknya. Gadis ini pun kini sudah mampu membangun rumah sendiri di Puncak.
kawin kontrak ada harga kesepakatannya. Tergantung sepakatnya berapa. Mau berapa hari kontraknya. Biyong, dapat 20 persen kalau dia yang mendapatkan suaminya, 80 persen untuk aku. Sehari rata-rata aku Rp 500 ribu," aku Sarah.
Harga kawin kontrak dengan perawan di Puncak Rp 50 juta.
Seperti pernikahan umumnya ada juga mahar alias mas kawin bagi pelaku kimpoi kontrak. Makin cantik maharnya makin mahal. Apalagi jika si gadis masih perawan, harga yang dikeluarkan bisa puluhan juta.
Harga sebesar ini tak masalah bagi pria berkantong tebal. Demi menikah beberapa hari dengan perawan, tarif puluhan juta rupiah dinilai sepadan. Dari sini terlihat kawin kontrak tak ubahnya dengan prostitusi biasa.
"Pernikahan pertama kalau masih perawan harganya beda. Kalau masih perawan kita dijatah mahar besar. Misalnya Rp 80 juta ya berarti di ijabnya ada mahar Rp 80 juta," aku Sarah, seorang pelaku kawin kontrak, kepada merdeka.com pekan lalu di Puncak.
Sarah pun mengaku masih perawan saat pertama kali terjun ke bisnis ini. Dia menjual mahkotanya Rp 50 juta pada 'suami' pertamanya.
Para suami di Puncak rela istri kawin kontrak dengan orang Arab.
kawin kontrak marak terjadi di kawasan Cisarua, Bogor, Jawa Barat. Mayoritas pelaku kawin kontrak adalah warga negara asing.
Namun parahnya, kebanyakan perempuan yang rela dinikahi secara kontrak itu telah bersuami. Sebelum dinikahi, pelaku harus terlebih dulu meminta izin kepada suami dari perempuan itu.
"Di sini laki-laki Arab kalau mau nikahin wanita itu harus izin suaminya dulu. Kalau suami oke nanti tanda tangan kontrak pakai materai. Kalau enggak setuju ya enggak bisa," kata Rudi, warga setempat, kepada merdeka.com, di Desa Batu Layang, Cianjur, Jawa Barat, Senin (19/2).”
Namun Rudi menyanggah jika kawin kontrak ini dilakukan oleh warga Cisarua. Dia mengatakan kebanyakan tetangganya hanya menampung para tenaga kimpoi (kawin) kontrak.
"Kebanyakan dari Cirebon, Cianjur. Mereka ditampung di vila-vila di sini," kata Rudi.
Polda Metro: kawin kontrak tak bisa dipidana.
Budaya kawin kontrak kerap mendatangkan pro dan kontra. Memang, model pernikahan yang satu ini tidak lazim pernikahan pada umumnya. Bedanya, kawin kontrak adalah pernikahan dengan durasi waktu tertentu. Benar atau salah, tergantung melihatnya dari kaca mata mana. Tapi yang pasti, kawin kontrak tidak bisa terkena hukum pidana.
"Permasalahannya mereka itu (pelaku kawin kontrak) melakukannya secara sadar. Jadi yang buat kontraknya mereka sendiri, nikah beneran, ada saksi ada penghulu," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto, Senin (10/12).
Biasanya, yang dilaporkan ke kepolisian itu jika dalam perjalanannya terjadi kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). "Yang dilaporkan biasanya KDRT nya, bukan permasalahan kontrak. Contohnya pas kontraknya habis kemudian ada beberapa perjanjian yang tidak dipenuhi, lalu sang istri menuntut tetapi malah dipukuli sama suaminya," ujar Rikwanto.
"Jarang ada pelaporan kontrak terkait harta gono gini," tambahnya.
Menurut Rikwanto, berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya budaya kawin kontrak kerap terjadi di wilayah Cianjur dan dilakoni oleh Warga Negara Asing (WNA) bagian timur. "Di Jakarta jarang, yang banyak Jawa Barat daerah Cianjur. Biasanya Warga Negara Asing (WNA), karena wilayah tersebut kerap menjadi tempat transit para imigran-imigran yang akan ke Australia. Kemudian mereka berbaur dengan masyarakat sekitar," tuturnya.
HOT INTERVIEW
Simak penuturan Sarah kepada KapanLagi.com® yang diungkapkan di Puncak, Bogor, Jawa Barat, Kamis (27/12) berikut ini...
Sarah berapa usianya? Sudah berapa lama kawin kontrak?
Saya 21 tahun, sudah setahun ini saya ikut kawin kontrak. Selama setahun sudah kontrak lima kali dengan lelaki yang berbeda.
Asli Puncak?
Enggak, tapi masih dari Jawa Barat.
Apakah orangtua tahu?
Tidak, was-was malah kalau ketahuan.
Orangtua tahunya kamu kerja apa?
Kerja di bank swasta. Karena sebelumnya memang aku kerja di bank swasta.
Sudah kerja di bank kok kimpoi kontrak?
Aku dulu kerja di bank, tapi karena pergaulan akhirnya ikut ke sini. Ternyata di kawin kontrak penghasilannya besar. Bisa untuk menutup keinginan membeli barang-barang yang aku mau.
Nggak takut menjalani ini?
Kalau kontraknya sih enggak. Takutnya kalau keluarga sampai tahu aja.
Nggak takut sakit?
Ya enggak, kan pakai kondom setiap kali berhubungan. Harus pakai kondom. Biasanya malah suami sendiri yang nyediain kondom. Karena sama-sama sadar dengan resikonya.
Kalau mau kawin kontrak, atau nyari istri kontrak bagaimana caranya?
Ada istilah-istilah tertentu yang biasa kita gunakan. Biasanya yang dipakai kata jawas, istilah untuk kawin kontrak. Jadi kalau ditanya mau jawas, ya berarti ditawarin kimpoi kontrak. Kita biasanya di awal nggak berhubungan sama pelanggan langsung. Ada biyong atau makelar atau mak comblang kawin kontrak yang menghubungkan kita ke pelanggan. Selebihnya ya dari mulut ke mulut aja. Tinggal telepon.
Berapa mahar untuk kawin kontrak?
Tergantung, pernikahan pertama kalau masih perawan harganya beda. Kalau masih perawan kita dijatah mahar besar. Misalnya Rp 80 juta, ya berarti di ijabnya ada mahar Rp 80 juta. Kalau perawan gak bisa kontrak dulu, harus nemenin semaunya suami. Kalau stay sebulan ya nemenin sebulan.
Kalau kamu tahun lalu dapat berapa?
Aku waktu itu 20 tahun. kawin kontrak pertama aku pas masih perawan, aku dapat Rp 50 juta. Tapi bukan untuk aku sendiri. Untuk aku bagi juga dengan makelarnya. Aku dapat 50%.
Setelah itu?
Setelah itu kawin kontrak ada harga kesepakatannya. Tergantung sepakatnya berapa. Mau berapa hari kontraknya. Biyong dapat 20% kalau dia yang mendapatkan suaminya. 80% untuk aku. Sehari rata-rata aku Rp 500 ribu.
Setahun lima kali, berarti laris?
Kalau saya tiap hari ada. Alhamdulillah, gak pernah sepi. Berhenti kalau aku mau berhenti aja, istirahat.
Sebulan dapat berapa?
Tinggal dikalikan saja, Rp 500 ribu kali 30, jadi Rp 15 juta.
Hasil dari kimpoi siri?
Rumah aku sudah bisa beli sendiri. Aku beli di sini, aku pakai kalau lagi nggak kawin kontrak. Kan kalaukawin kontrak mesti nemenin suami tinggal di mana.
Pernah nggak jatuh cinta sama suami kontrak?
Pernah jatuh cinta karena orangnya baik banget. Karena dia baik kayak suami sendiri.
Pernah dapat perlakukan tidak baik?
Gak pernah dapat perlakukan nggak baik. Kalau kita baik, mereka lebih baik. Kalau yang lain itu pernah. Mereka udah mahar ternyata pergi sebelum kontrak selesai. Ya dilaporin polisi. Kalau kita jahat mereka bisa lebih jahat.
Prosesi kimpoi kontraknya gimana?
Akadnya kontrak ada dua saksi aja. Kontraknya berapa lama, uangnya berapa, trus uangnya dikasih semua di awal. Kalau sudah dikasih di awal aman, kalau terjadi sesuatu di belakang nggak masalah maharnya dah lunas.
Selama jadi istri kontrak ngapain aja?
Iya jalan-jalan seperti suami istri. Tamasya, diajak keluar, dibeliin macam-macam.
Nggak pengin berhenti?
Mungkin ketagihan, karena manusia nggak mungkin ada puasnya. Udah dapat apapun ditelepon ya mau lagi.
Katanya banyak orang Arab yang kawin kontrak?
Nggak juga warga negara Arab doang, ada juga lokal. Cuma warga negaranya nggak bisa disebutin. Kalau untuk lokal sama aja, nggak ada bedanya, nggak ada diskon.
Baca juga
No comments :
Post a Comment