10 Anggapan dan Pertanyaan Tentang Perempuan yang Masih Perawan
Melepas keperawanan bagi perempuan sepertinya menjadi dilema tersendiri. Apalagi sekarang ini, hal tersebut bukan lagi hal yang sangat tabu untuk dibicarakan. Bahkan sudah banyak orang tua dan guru yang membuka diri mereka untuk berbicara tentang pendidikan seksual sejak dini. Lantas, kenapa sih masih banyak perempuan yang mempertahankan keperawanan di era yang modern ini? Ini jawabannya!
Apa yang Kamu Tunggu?
Mungkin banyak orang berpendapat bahwa ketika seorang perempuan sudah beranjak dewasa, hal yang paling dinantikan adalah sentuhan seksual. Namun, jika kamu masih belum siap dengan hal ini, tentu kamu akan mempertahankannya bukan? Kesiapan seksual bukan hanya muncul secara fisik, tapi juga secara mental.
Kamu Gak Serius Sama Dia?
Saat menyatakan bahwa berhubungan secara intim merupakan salah satu ciri bahwa kamu telah siap berkomitmen dan serius dalam hubungan percintaan, maka kamu ada di posisi yang kurang pas karena tidak semua hubungan seksual berakhir atau bermula dari komitmen. Bukankah sekarang kita juga sering menemukan istilah “one night stand?”
Kamu kan Cantik!
Saat seorang perempuan cantik tidak disentuh oleh seorang laki-laki pun, maka akan banyak pertanyaan. Bahkan mungkin kamu yang perawan pun bertanya, “Kamu kan cantik! Kok gak ada yang mau sama kamu?” Padahal, cantik bukan berarti harus melepas keperawanan, kan?
Apa! Kamu Masih Perawan?
Pernahkah kamu mendengar pertanyaan kaget seperti itu saat mengakui bahwa dirimu masih perawan? Pertanyaan seperti ini mungkin akan diajukan kepada kamu yang tetap bergaul dengan banyak orang, mencoba berbagai hal, namun tetap menjaga keperawananmu.
Hal ini bukanlah hal aneh sebab kebanyakan orang akan menilai dirimu berdasarkan penampilan dan dengan siapa kamu bergaul. Tapi, tidak seorang pun tahu apa yang ada di dalam pikiranmu kan?
Hal ini bukanlah hal aneh sebab kebanyakan orang akan menilai dirimu berdasarkan penampilan dan dengan siapa kamu bergaul. Tapi, tidak seorang pun tahu apa yang ada di dalam pikiranmu kan?
Kok Bisa?
Setelah berusaha untuk percaya bahwa kamu masih perawan, maka orang-orang itu akan bertanya lebih lanjut “kok bisa?”. Pertanyaan seperti ini memperlihatkan bahwa kebanyakan perempuan sulit untuk mempertahankan keperawanannya. Padahal, setiap orang punya persepsi dan prinsip masing-masing untuk menjalani kehidupan kan?
Kamu Normal Gak, sih?
Pertanyaan ini mungkin akan muncul dari teman-teman lawan jenismu. Tapi, normal atau tidaknya orientasi seksual seseorang kan bukan dilihat dari apakah kamu bisa menjaga keperawanan atau tidak kan?
ML itu Enak, lho!
Seolah-olah bercinta bukan merupakan hal yang sacral, orang-orang terutama anak muda akan mengatakan hal ini padamu. Tapi, kamu harus yakin jika bercinta atau melakukan hubungan seksual bukan hanya karena enaknya saja, tapi juga perlu keyakinan. Intinya, bercinta bukan hanya dengan rasa tapi juga dengan asa.
Kamu Takut Dosa, ya?
Pertanyaan yang satu ini biasanya dilayangkan jika kamu memiliki basic agama yang kuat atau terlihat sering beribadah. Tapi, baik hal itu merupakan alasannya atau bukan, tentu kamu tidak ingin kan jika ada pertanyaan seperti ini untuk hal-hal yang sebenarnya diyakini banyak orang?
Belum Pernah ML? Cobain deh!
Seperti yang sudah disebutkan di atas, melakukan hubungan seksual bukan hanya soal rasa dan bukan untuk coba-coba. Kamu perlu melakukannya dengan keyakinan, kepercayaan, dan rasa kasih sayang yang bisa membuatmu nyaman.
Kalau Gak ML, Ngapain Pacaran?
Pertanyaan ini mungkin akan diajukan ketika kamu memiliki pacar, tapi sama sekali tidak melakukan hubungan seksual. Padahal, pacaran bukan hanya mengenal pasangan secara fisik, tapi juga secara mental dan keseluruhannya kan?
So Gladis, jika kamu memang punya prinsip untuk mempertahankan keperawananmu dan menjaganya sampai menemukan orang dan waktu yang tepat, gak ada salahnya kalau kamu berbagi persepsi dan argumen dengan teman-temanmu karena seks bukan hanya soal hasrat, tapi juga soal keyakinan
buat para "cowo" hargai dan hormatilah perempuan inget gan walla takrobu zina "jangan kau mendekati jina"
No comments :
Post a Comment