Cukup penting emang kalo kita punya tabungan yang cukup dan bisa dipakai suatu saat nanti. Tapi alangkah lebih baik jika tabungan yang kita pakai bisa dimanfaatkan untuk berinvestasi. Soalnya dengan berinvestasi kita bisa membuat nilai tabungan kita menjadi lebih bernilai gan.
Mengapa Berinvestasi?
Buat agan dan aganwati yang belum tahu, investasi adalah kegiatan “membeli” sesuatu dimasa sekarang untuk “dijual” kembali dimasa darang dengan nilai yang lebih tinggi. Ane juga yakin ketika kita ditanya mengenai motivasi berinvestasi rata-rata jawabannya adalah profit, benar ?
Gak ada yang salah dengan hal itu. Tapi tahukah agan bahwa tujuan dari investasi secara umum adalah untuk memberikan lindung nilai terhadap asset agan dimasa sekarang. Menurut ane malah musuh terbesar dalam perencanaan keuangan itu adalah inflasi dan ane juga percaya sebagian dari agan sudah menyadari hal ini.
Apa yang salah dengan inflasi sehingga harus dimusuhi ? Mari kita flash back sejenak. Ane lahir ditahun 1985. Ketika ane SD, dengan uang Rp100 ane sudah dapat menyeruput sari tebu murni. Sekarang harganya Rp11.000. Ketika ane SMA, dengan uang Rp5.000 saya sudah kenyang makan bakso. Sekarang satu porsi bakso paling murah Rp20.000.
Inilah alasan mengapa kita harus berinvestasi. Investasi itu beragam jenisnya, ada obligasi, reksadana, saham, emas sampai dengan membuka usaha sendiri. Pertanyaan selanjutnya kapan kita harus mulai berinvestasi ? kapan kita menuai hasilnya ?
Mengapa Saham?
Dari sekian banyak jenis investasi, ane akan membahas saham karena tidak banyak kalangan yang mengetahui tentang dunia per-saham-an. Tahukah Agan jumlah investor saham di Indonesia sepanjang 2014 hanya 400ribu orang ☺
Saham merupakan bukti kepemilikan dalam suatu perusahaan yang dapat memberikan hasil investasi bersifat variabel tergantung dari kemampuan investor dalam mengelolanya.
Okay, lalu mengapa memilih saham yang terkenal dengan instrument high risk ?
Ya, high risk but high return, itu memang quote yang terkenal untuk investasi instrument saham. Untuk mendapatkan return yang maksimal ketika berinvestasi pada saham kita juga harus siap dengan potensi risiko yang tinggi juga. Tetapi berhadapan dengan risiko tersebut bukan berarti kita harus menyerah, ada ilmu yang dapat diterapkan untuk meminimalisir potensi risiko tersebut. Kunci utama agar dapat meminimalisir risiko adalah dengan investasi pada ilmu pengetahuan, “An investment in knowledge pays the best interest”, begitulah kutipan dari Benjamin Franklin.
Keuntungan Investasi saham
1. Transparansi, setiap perusahaan yang tercatat dalam Bursa Efek Indonesia wajib mempublikasikan kegiatan operasionalnya, terutama laporan keuangannya. Sering kan saat kita beli Koran, ada tabel-tabel laporan keuangan dari perusahaan “public”,
2. Punya market, tentu saja saham dapat diperjual-belikan di pasar, nama pasarnya adalah Bursa Efek Indonesia (BEI).
3. Punya hak suara, karena dengan memiliki saham artinya kita juga memiliki perusahaan tersebut (sebagai owner). Dengan demikian kita memiliki hak untuk memberikan input yang membangun bagi perusahaan.
4. Capital gain, merupakan selisih harga jual yang lebih tinggi daripada harga beli, alias cuannya.
5. Dividen, merupakan apresiasi dari perusahaan kepada pemilik saham apabila perusahaannya mencatat keuntungan. Besaran dividen ditentukan melalui RUPS.
Masih ragu? Nih lihat trennya :
Beberapa hal yang harus menjadi perhatian dalam berinvestasi saham
1. Fluktuatif, harga saham dapat berubah per detik, bisa naik dan bisa turun
2. Informasi ekonomi, sebagai investor saham tentunya kita harus belajar untuk mengetahui dan memahami informasi ekonomi. Hali ini merupakan tantangan tersendiri karena tidak semua orang memiliki pengetahuan ekonomi yang memadai
3. Capital loss, kebalikannya dari capital gain, selisih harga beli yang lebih tinggi daripada harga jual
4. Potensi suspend/delisting, adanya kemungkinan suatu saham dihentikan perdagangannya oleh BEI untuk sementara waktu (suspen) atau kemungkinan suatu saham keluar dari BEI.
Faktor emosi seorang investor seringkali menyebabkan dia berhadapan dengan risiko.
Perbandingan saham dan inflasi
Berikut ini grafik pergerakan IHSG versus pergerakan inflasi tahunan Indonesia dalam 5 tahun terakhir gan. Dapat dilihat bahwa tren peningkatan IHSG lebih tajam dibandingkan kenaikan inflasi. Artinya, investasi di saham merupakan salah satu solusi untuk menjaga nilai uang kita dari dampak inflasi. IHSG sendiri merupakan parameter arah pasar, yang merefleksikan pergerakan harga saham-saham di BEI.
Tips berinvestasi saham
1. “Risk comes from not knowing what you are doing” adalah quote dari Warren Buffett. Untuk itu sebaiknya kita memahami prinsip berinvestasi berikut ini :
• Gunakan idle money yaitu dana yang tidak/belum digunakan.
• Disiplin, baik dalam menentukan tujuan investasi, pengalokasian dana maupun pembuatan rencana transaksi.
• Lakukan diversifikasi, tujuannya adalah untuk “memecahkan” potensi risiko (don’t put all your eggs in one basket).
• Lakukan evaluasi berkala, tujuannya untuk memonitor kinerja investasi kita.
2. “Know what you own why you own it” adalah quote dari Peter Lynch, intinya adalah jangan malas untuk mencari informasi. Seperti yang dibahas sebelumnya bahwa memiliki saham berarti juga memiliki perusahaan. Jika sebagai pemilik, kita tidak update apa yang telah/sedang/akan dilakukan perusahaan tersebut. maka kita akan berhadapan dengan potensi risiko yang besar. “Behind every stock is a company. Find out what it’s doing.”
Kalkulasi saham
Pedagan efek yaitu perusahaan sekuritas. Itu artinya kita harus membuka rekening efek terlebih dahulu pada perusahaan sekuritas. Eksekusi transaksi dapat dilakukan secara mandiri oleh nasabah (melalui online trading) atau meminta bantuan tenaga sales perusahaan sekuritas tersebut. Nah, setiap transaksi jual-beli tersebut ada biaya jasa yang dipungut oleh perusahaan sekuritas sebagai perantara perdagangan saham. Tarifnya pun berbeda-beda antar perusahaan sekuritas berkisar antara 0.15% - 0.25% untuk fee transaksi beli dan 0.25% - 0.35% untuk fee transaksi jual.