1. Menjadi Diri Sendiri Yang Khas
Sudah barang tentu kita semua ingin menjadi diri yang “khas”. Setiap orang mendambakannya. Itu biasa dan amat normal. Tetapi ternyata kita telah menjadi “khas”, “khusus”. Kita adalah manusia unik. Dari sekian banyak manusia, kita adalah “istimewa” tak seorang pun di dunia ini pernah dan akan persis sama seperti kita. Kita tidak ada duanya.
Tetapi kita belum sempurna, kita sedang dan masih harus berkembang, kita masih berada dalam proses menjadi semakin “khas” “Khusus” “istimewa”. Hal hal yang membantu perkembangan itu ada disekitar kita. Kita bisa memanfaatkannya untuk menjadikan diri kita “penuh”, yang paling baik dan yang unik. Kita bukan orang lain, kita bukan tiruan manusia lain, tetapi kita adalah kita.
Oleh karena itu biarkanlah diri kita berkembang sekarang ini juga, sebab waktu kini adalah kesempatan yang tak bakal terulang kembali.
Kita hanya memiliki satu kehidupan, waktunya terlalu pendek.
Hari kemarin sudah berlalu, hidup adalah hari ini, dan mengarah ke hari esok.
Jadilah diri yang khusus dengan membiarkan diri kita berkembang.
Mulailah sekarang juga.
2. Menulis Skenario Hidup Sendiri
Skenario tentang hidup kita pada saat ini masih dalam proses penulisan. Penulisnya adalah kita sendiri.
Marilah kita menulis apa saja yang kita inginkan. Tentu saja kita akan berjumpa dengan berbagai tantangan, jika tidak pernah memiliki sesuatu untuk ditaklukan, bagaimana mungkin kita akan bisa berkembang? Bayangkan saat ini kita diminta untuk menulis pidato pada waktu kematian kita.
Apakah kita puas dengan pekerjaan pekerjaan yang pernah kita buat? Jika tidak puas ingatlah bahwa hidup ini belum berakhir, hari ini hanyalah satu titik dari keseluruhan hidup kita. Kita masih dapat mulai lagi, kita masih memiliki kesempatan untuk menjadi diri yang terbaik. Kesalahan kesalahan kita bisa diluruskan, bahkan dihapuskan.
Kita belum terlambat, Tidak pernah! Kita masih hidup bukan? Berterimakasihlah pada Tuhan atas tantangan tantangan yang dianugrahkan pada kita. Jangan berhenti, maju terus setapak demi setapak!
3. Berkembang Terus
Kita adalah bagian dari lingkungan kita, mari kita lihat dan tatap diri kita, kita pasti akan menemukan keindahan dalam diri kita. Orang bilang: “dimana kita ditanam, disitu pula kita harus berkembang”. Jadilah tumbuh tumbuhan yang selalu hijau, tumbuh tumbuhan yang tetap mekar sepanjang tahun, tanpa perlu ditanyakan apa sebabnya.
Bunga bunga liarpun bisa bermekaran, dipegunungan pegunungan bunga bunga menyemarakan keindahan alam. Taman taman di tepi jalan membuat kota kota semakin asri. Dan dirumah kita, kita adalah bunga bunga itu. Kita ajak sesama kita untuk bertukar pikiran, bertukar impian ataupun bertukan pengalaman.
Kita tanyakan kepada mereka apa yang mereka miliki. Hal seperti itu dapat diibaratkan seperti penyerbukan silang. Senyumlah pada waktu kita mendengarkan pengalaman orang lain. Seperti halnya sinar mentari bermanfaat bagi tumbuhan, demikianpun hidup kita membawa manfaat bagi orang lain.
4. Menjadi Menarik
Percayalah bahwa diri kita betul betul menarik. Keindahan kita diperhitungkan. Memang kita bukan ratu kecantikan juga bukan orang yang paling tampan di seluruh negeri. Tetapi percayalah bahwa kita memiliki ketampanan tersendiri. Kita adalah kita, kita adalah diri yang “khas” “istimewa” dan “ khusus”. Kebaikan dan kasih membuat orang orang yang nampaknya biasa biasa saja menjadi amat memikat, walaupun mereka itu tambun ataupun krempeng.
Jangan pernah minder, yakinlah bahwa pakaian yang kita kenakan mampu membuat kita menjadi menarik dan “make up” yang kita pakai mampu membuat wajah menjadi tampan. Namun bukan melulu karena “make up”, melainkan kita hidup, tepatnya dengan gairah. Kita hanya perlu mengena keindahan diri kita, kita hanya perlu meyakinkan diri kita sendiri: “saya sungguh menarik” atau “saya sungguh cantik”
5. Berbicara
Marilah kita mengungkapkan diri kita. Biarkan segala gerak gerik kita berbicara. Janganlah kita memendam sesuatu, berbagilah rasa dengan orang lain, dengarkan segala sesuatu yang baru setiap hari, kerjakan sesuatu yang kita mampu mengerjakannya dengan baik. Jangan biarkan diri kita seperti katak dalam tempurung.
Kita perlu bersikap tangkas, sigap dan cekatan. Pilihlah, tantanglah, tanggapilah dan hargailah hal hal yang kita usahakan. Berbuatlah sesuatu untuk sendiri. Mari kita menentukan sikap dan mengambil langkah nyata, jangan biarkan diri kita menjadi aus tanpa guna. Jika kita berada di padang pasir kita pasti akan menjadi orang yang kreatif, mengapa? Sebab kita dipaksa untuk “survive” Mengapa kita tidak “survive” juga dirumah kita sendiri?
6. Jangan Tidur Asal Tidur
Cobalah hitung berpa jam waktu yang kita butuhkan untuk tidur, dan berpeganglah pada jumlah jam tersebut, namun jangan membiarkan hidup kita terlelap dalam tidur. Tidurlah jika kita memang membutuhkan. Tetapi janganlah tidur tanpa perlu! Jika kita bangun jam 3 pagi, apa yang dapati kita buat? Tidak usah bingun! Kejutkanlah cacing tanah yang sedang tertidur dengan berjalan jalan dikebun. Atau mengerjakan PR, berdoa, menulis surat, membuat daftar menu makanan, melukis, merencanakan suatu pesta, menulis buku. Bahkan menghitung jumlah kambing di kandang pun bukanlah gagasan yang jelek.
Sikap selalu berjaga akan mengalahkan kekhawatiran mengenai insomnia atau rasa membutuhkan obat tidur.
7. Terjun Dalam Kancah Kehidupan
Hidup secara penuh bukanlah sekedar menarik dan menghembuskan nafas. Hidup merupakan hal yang menggairahkan. Apakah kita sungguh-sungguh hidup? Bagaiman kita membayangkan hidup kita lima tahun yang akan datang? Apa yang sebetulnya yang kita dambakan? Kita mau menjadi manusia macam apa? Apa yang kita makan atau minum? Apa yang kita pikirkan, katakan, kerjakan dan harapkan untuk mencapai tujuan hidup kita itu? Sungguhkah kita telah berusaha terjun dalam kancah kehidupan? Atau masih mengigil duduk kedinginan di tepi hidup? Apa yang kita rencanakan hari esok, besok ataupun minggu depan? Apakah rencana itu mempengaruhi masa depan kita? Masa depan orang lain? Bahkan mungki masa depan dunia? Apakah kita pernah berfikir bahwa kehadiran kita mempunyai dampak bagi orang lain, masyarakan, dunia? Setiap orang normal pasti berpengharapan lebih, lebih berkembang, lebih dewasa, lebih sukses dan sebagainya. Namun tak setiap orang tahu bagaimana caranya. Diperlukan taktik, cara, strategi dan kearifan, justru untuk berkembang, untuk mengenali segala potensi bakat tersembunyi dan kemudian menjadi diri unik diidamkan.
No comments :
Post a Comment